Minggu, 29 Januari 2012

Menghadapi Suami Pemarah

Dua tahun hidup bersama dalam pernikahan membuat Amel merasa tertipu oleh
sifat Dito suaminya. Dulu selama 3 tahun pacaran tidak pernah sekalipun Amel
melihat Dito marah. Tapi kini ia baru sadar bahwa suaminya ternyata
mempunyai sifat temperamental yang makin lama membuat dirinya menjadi resah
sekaligus bingung menghadapinya. Melakukan kesalahan sepele saja suaminya
bisa langsung naik darah!

Bila pengalaman Anda sama dengan Amel, pasti Anda tak mau mengedepankan
rasa penyesalan yang berlarut-larut. Sebaiknya Anda mempelajari cara
menyikapinya:

• Pengaruh Polah Asuh*
Orang yang memiliki sifat temperamental mudah terpancing kemarahannya oleh
situasi atau keadaan di luar keinginannya. Sepenggal kata atau intonasi
bicara yang salah saja bisa menjadi bahan pertengkaran. Peter Andersen, Ph.D.,
penulis *The Complete Idiot’s Guide to Body Language* mengatakan, sifat ini
bisa disebabkan antara lain oleh faktor pola asuh yang diberlakukan dalam
keluarga dan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku di lingkungannya
.
*Solusi: *Sedapat mungkin buatlah kondisi rumah tangga menyenangkan, agar
suami bisa merasakan kenyamanan, sehingga rasa ingin marah tidak mudah
tersulut. Coba cari tahu lebih banyak lagi mengenai hal-hal dan situasi apa
saja yang dapat membuatnya gembira, dan sebaliknya yang membuatnya kesal

• Ingin Diajak Bicara dengan Tenang*
Saat suami sedang emosi percuma saja mendebatnya. Justru ia bisa
semakin marah karena merasa ‘ditantang’ oleh Anda. Akibatnya Anda bisa *ikutan
*’panas’, mengalah atau justru tidak mempedulikannya sama sekali. Pilihan
ke-3 bahkan dapat membuatnya semakin menjadi-jadi. “Jika dibiarkan
berlarut-larut keadaan psikis sang istri bisa terganggu dan pernikahan
keduanya juga terancam,” ujar Peter lagi.

*Solusi: *Langkah yang baik adalah mengajaknya bicara untuk menyelesaikan
masalah yang menjadi pemicu kemarahannya tadi. Lakukanlah saat kemarahannya
sudah reda. Gunakan gaya bicara yang halus agar emosinya tidak ‘naik’ lagi.

• Ingin Mengungkapkan dengan Terus Terang*
Ada hal positif yang bisa Anda dapatkan bila suami memiliki sifat
temperamental. Sifat tersebut membuatnya selalu berterus terang dan jujur
mengenai apa yang ia sukai maupun tidak. Hanya sayangnya cara ia
mengungkapkan cenderung frontal sehingga kesan yang Anda tangkap adalah rasa
tidak suka
.
*Solusi:* Bila ini terjadi atasilah dengan menganggapnya sebagai suatu
kritikan untuk Anda. Percuma saja bila emosi Anda terpancing karena dia
tidak akan mengubah pendapatnya, dan lebih buruk lagi, ia tak merasa salah!



 source : http://www.mail-archive.com/sarikata@yahoogroups.com/msg07584.html