Bunda
pernah menghadiahkan Play Station, Game Boy, X –Box dan sejenisnya
untuk ananda tercinta? Kalau pernah, tentulah maksudnya sebagai
alternatif bagi ananda bermain di rumah jika bermain di luar rumah tidak
memungkinkan. Namun jika di kemudian hari, Bunda melihat ananda lebih
asyik bermain sendiri dengan peralatan gamesnya dari pada bermain dengan
teman-temannya dan terlihat mulai lupa waktu, maka itu adalah gejala
bahwa ananda mulai kecanduan games.
Kecanduan games hanya istilah untuk mendeskripsikan anak yang gemar bermain games baik itu dari peralatan games maupun online games yang diakses melalui internet sehingga mengakibatkan anak lupa waktu dalam bermain dan mengabaikan aktivitas sehari-hari selain permainannya.
Kecanduan games pada anak dampaknya sangat buruk. Anak
cenderung akan melupakan lingkungan di sekitarnya karena dengan bermain
sendiri pun sudah mendapatkan kesenangan, akibatnya anak akan berpotensi
menjadi posesif dan sulit berbagi dengan orang lain.
Secara
fisik, sikap tubuh yang monoton dalam jangka waktu yang lama akan
mengganggu perkembangan tubuh dan motorik pada anak. Anak menjadi malas
bergerak dan beraktivitas. Games tertentu bahkan ada yang
menggunakan sinar yang dapat membahayakan mata, apalagi jika terpapar
dalam jangka waktu yang lama. Ada pula games yang banyak
mengandung unsur kekerasan dan menampilkan gambar-gambar yang kurang
layak bagi anak-anak. Yang tak kurang membahayakan, kecanduan games dapat
menyebabkan anak kehilangan konsentrasi dalam belajar dan enggan pergi
ke sekolah sehingga anak dapat ketinggalan pelajaran.
Jadi, jangan tunggu sampai ananda benar-benar terjangkit kecanduan games,
segera lakukan pendekatan agar ananda mengerti batasan-batasan dalam
bermain. Tips berikut ini dapat membantu Bunda dalam menemukan
solusinya:
1. Lakukan pendekatan secara persuasif
Bersikaplah sabar.
Kemarahan hanya akan membuat ananda semakin frustasi dan akhirnya akan
menimbulkan sikap perlawanan apabila tidak dalam pengawasan Bunda.
Ajaklah ananda berdiskusi. Berikan penjelasan mengapa Bunda membatasi
ananda bermain, sampaikan efek negatif kecanduan games dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh ananda. Jangan lupa beri kesempatan ananda mengemukakan pendapatnya.
2. Tetapkan aturan bersama
Bila
ananda sudah mengerti akibat buruk yang dapat disebabkan karena
kecanduan bermain games, maka selanjutnya Bunda dan ananda dapat membuat
aturan yang harus disepakati bersama. Aturan ini antara lain berisi
kapan waktu yang diperbolehkan untuk bermain games, berapa lama
dan syarat-syarat lain, misalnya ananda baru boleh bermain jika sudah
mengerjakan pekerjaan rumah atau di hari libur saja. Perlu juga
disepakati jenis games yang bagaimana yang boleh dimainkan. Games
yang banyak mengandung unsur kekerasan dan yang menampilkan gambar yang
kurang layak bagi ananda seyogyanya tidak diperbolehkan karena tidak
memberikan nilai tambah bagi anak.
Sekali lagi, beri kesempatan
anak untuk mengemukakan usulannya untuk mendorong anak berani
menyampaikan pendapat dan terlebih lagi untuk mendorong anak mematuhi
peraturan yang telah ditetapkan bersama.
3. Tetapkan sanksi
Bila kesepakatan mengenai aturan sudah
ditetapkan, selanjutnya Bunda dan ananda juga perlu menetapkan bersama
mengenai sanksi apa yang diberikan bila ananda tidak mematuhi aturan.
Ini berguna untuk mendorong ananda menjadi konsisten dan mengerti bahwa
kesalahan akan mengandung konsekuensi. Sanksi dapat berupa pengurangan
waktu bermain, membantu pekerjaan di rumah atau pun pemotongan uang
saku. Bersikaplah konsisten dalam menerapkan sanksi apabila ananda
melanggar kesepakatan. Dengan demikian ananda akan lebih menghargai
aturan yang telah disepakati.
4. Berikan reward
Bila ada
sanksi, tentu ada pula reward. Berikan reward bila ananda sudah
menunjukan kedisipinan dalam menerapkan aturan. Bunda dapat memberikan
ciuman dan pujian. Jangan segan untuk mengatakan, “Bunda bangga karena
Kakak sudah menyelesaikan pekerjaan rumah sebelum bermain..” Adanya
reward akan mendorong motivasi dan kepercayaan diri ananda.
5. Berikan alternatif aktivitas lainnya
Untuk mengalihkan perhatian ananda dari gamesnya,
Bunda dapat memberikan alternatif kegiatan lainnya seperti menyediakan
buku-buku cerita yang menarik, peralatan olah raga, permainan edukatif,
hewan peliharaan atau dapat pula menawarkan kursus tambahan sesuai
dengan kesukaan anak.
6. Luangkan waktu lebih banyak bersama ananda
Selayaknya Bunda harus memahami mengapa ananda sampai lebih suka bermain dengan peralatan games-nya
ketimbang melakukan aktivitas lainnya, mungkin salah satunya karena
kurangnya waktu dan perhatian kita sebagai orang tua. Bila demikian,
maka luangkan waktu Bunda yang berharga lebih banyak lagi untuk ananda
tercinta, sempatkan untuk beraktivitas bersama dan bangunlah komunikasi
yang baik dengan ananda sehingga ananda merasa nyaman berada bersama
orang-orang di sekelilingnya.
Masa tumbuh ananda sangatlah berharga dan tak akan terulang kembali.
Tetaplah lindungi ananda tercinta dari risiko yang mengancam dari
hal-hal sederhana yang kelihatannya aman dan tidak mengandung bahaya.
source : http://blog.smartbunda.net